- Pada level berapa kita harus memiliki stok
- Kapan harus memesan kembali dan
- Berapa banyak ketika memesan
meskipun ada model review continue dan review periodik, saya akan coba lihat secara umum saja.
Point pertama, keputusan yang biasanya diambil paling akhir, setelah kita mengetahui point kedua dan ketiga. Biasanya disebut dengan rata-rata level inventory. Angka ini dapat dinyatakan dengan unit atau dengan waktu (rata-rata inventory/rata-rata demand per satuan waktu). Jadi misalnya rata-rata level inventory 100 unit, dan diketahui demand per minggu 50 unit, maka rata-rata inventory tersebut cukup untuk 2 minggu. Keputusan ini termasuk keputusan penting mengingat rata-rata inventory banyak perusahaan cukup besar, bahkan sangat besar.
Point kedua, adalah titik yang kita kenal dengan ROP (re-order point). Ketika inventory menurun akibat dikonsumsi atau dijual, pada suatu waktu akan menemui titik di mana kita harus segera memesan kembali. Jika situasinya pasti, maka ROP ini dapat ditentukan dengan mudah, yaitu Demand dikalikan dengan Lead time.
Tapi tentu saja tidak ada yang pasti di dunia ini, apalagi dunia bisnis. Oleh karena itu kita perlu buffer untuk mengantisipasi ketidakpastian ini. Item terakhir inilah yang kita sebut safety stock. Jadi ROP secara generik dapat dinyatakan dengan (Demand x Lead time) + Safety Stock. Artinya ROP tidak sama dengan safety stock.
Point ketiga, diperlukan ketika kita akan memesan. Meskipun model EOQ ini sudah berumur hampir 1 abad, sejauh ini masih banyak dipakai oleh banyak perusahaan. Bahkan vendor paket ERP pun memasukkan komponen ini dalam modulnya.
Terima kasih sudah mampir
No comments:
Post a Comment