bahan mentah adalah bagaimana berusaha menyediakan bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi sehingga proses produksi dapat berjalan lancar dengan biaya persediaan yang minimal.
Tujuan pengawasan persediaan bahan mentah adalah untuk menjawab persoalan tersebut baik dalam artian jumlah, kualitas maupun waktu.
Jumlah bahan mentah yang dibutuhkan di dalam berproduksi selama satu tahun dapat diperhitungkan dari rencana hasil produksi yang akan dihasilkan dengan kebutuhan bahan mentah untuk satu satuan barang jadi.
Setelah diketahui jumlah kebutuhan bahan mentah, maka perlu direncanakan juga mengenai cara pembeliannya atau cara penyediaannya. Dalam hal cara penyediaan/pembelian pada garis besarnya terdapat dua alternatif yaitu:
- Dibeli sekaligus jumlah seluruh kebutuhan, dan kemudian disimpan di gudang, sehingga setiap kali ada kebutuhan tinggal mengambil di gudang.
- Alternatif yang kedua ialah berusaha memenuhi kebutuhan bahan mentah untuk keperluan proses produksi dengan membeli dalam jumlah yang relatif kecil dalam setiap kali pembelian dengan frekuensi pembelian yang lebih sering.
Pengertian EOQ adalah volume pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian. Secara matemastis dinyatakan sebagai berikut:
dimanaR : kebutuhan bahan mentah satu tahun
Co = Cs = S : Ordering Cost setiap kali pesan
Ch = H : Holding Cost per unit per satu satuan waktu
Model EOQ di atas dikembangkan dengan asumsi:
- Hanya ada satu jenis/item persediaan yang hendak direview.
- Seluruh jumlah bahan mentah yang dipesan datang pada satu titik waktu tertentu.
- Permintaan akan bahan bersifat konstan atau mendekati tingkat konstan.
- Lead time konstan.
- Holding cost didasarkan pada rata-rata persediaan
- Ordering atau setup cost konstan
- Tidak terjadi kehabisan bahan.
- Tidak ada pengembalian barang yang sudah dipesan
- Permintaan bersifat konstan dan dapat diramalkan
- Biaya pemesanan tidak berubah selama proses pembelian
- Komponen biaya simpan dapat diketahui secara detail
No comments:
Post a Comment